
BERITABATAM.COM, Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan komitmennya dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor guna membentengi dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menanggulangi tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Hal tersebut disampaikan Amsakar saat membuka kegiatan Penyuluhan Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak serta TPPO, di Kantor Wali Kota Batam, Kamis, 19 Juni 2025.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Batam ini diikuti oleh 130 peserta yang terdiri dari pengurus TP PKK Kota Batam dan kecamatan se-Kota Batam.
Amsakar menyampaikan bahwa posisi strategis Batam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga menimbulkan dinamika sosial yang kompleks, termasuk potensi kejahatan lintas negara seperti perdagangan orang.
Karena itu, ia menilai, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak harus menjadi perhatian bersama.
“Wilayah kita ini sangat dinamis. Sebagai daerah perbatasan, Batam sangat rentan menjadi jalur TPPO. Maka dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk bersama-sama membangun benteng perlindungan yang kokoh, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak,” tegas Amsakar.
Menurutnya, anak-anak dan perempuan masih kerap dipersepsikan sebagai kelompok lemah, sehingga menjadi sasaran empuk kekerasan maupun eksploitasi.
Dalam konteks ini, peran para ibu menjadi sangat penting karena mereka memiliki kedekatan dan intensitas interaksi yang tinggi dengan anak-anak di rumah.
“Di tangan ibu-ibu lah, pembentukan karakter anak bermula. Maka dari itu, ibu-ibu harus dibekali pemahaman agar mampu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta membangun generasi yang tangguh dan hebat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amsakar menekankan pentingnya menciptakan ruang yang aman bagi perempuan dan anak sebagai bagian dari upaya membentuk masa depan bangsa yang kuat.
“Anak-anak ini adalah generasi penerus. Mereka menentukan wajah Batam ke depan, wajah Kepri ke depan, bahkan wajah bangsa ini,” tambahnya. (ria fahrudin)