
BERITABATAM.COM, Batam – Paguyuban tergabung di Komunitas Perantau Asal Lampung (Kopral) Kota Batam telah memfasilitasi dua warga asal Lampung terlantar di Batam pulang ke kampung halaman.
Kedua warga perantau asal Lampung tersebut diketahui bernama Erik (17) dan Syahrul (20).
Mereka telah kabur dari perkebunan Sei Temiang karena pekerjaan di dapat tidak sesuai yang dijanjikan.
Mereka mengaku tidak punya uang kabur dari perkebunan Sei Temiang berjalan kaki hendak menuju Pelabuhan Punggur rencana hendak pulang ke Lampung.
Namun dalam perjalanan Syahrul dan Erik bertemu dengan Nur Fauzi warga Batam yang rela memberikan tumpangan.
Dalam perjalanan Erik menceritakan bahwa dia dan rekannya dari perkebunan Sei Temiang bekerja diperkebunan namun tidak betah tidak sesuai yang dijanjikan.
Erik juga mengaku bingung hendak pulang ke Lampung namun tidak punya uang sepersenpun untuk ongkos pulang.
Mendengar cerita Erik, akhirnya Nur Fauzi menghubungi kerabatnya Kristianto yang kebetulan Ketua Penasehat dari Paguyuban Kopral.
Kristianto pun merespon cepat mendengar informasi tersebut, dan bersedia memberi bantuan memfasilitasi kedua warga Lampung untuk pulang ke kampung halamannya.
Sebelum dipulangkan terlebih dahulu Syahrul dan Erik diajak Kristianto makan di warung nasi diseputaran Batam Centre.
Selanjutnya Kristianto membawa kedua orang tersebut ke Pelabuhan Telaga Punggur untuk segera di pulangkan ke Bandar Lampung.
“Ya itu saudara kita asal dari Lampung yang butuh bantuan wajib kita tolong. Karena itu sudah kewajiban dari Paguyuban Kopral membantu orang yang sedang ke susahan. Apalagi mereka itu warga Lampung,” ujar Kristianto usai mengantar kedua warga Lampung pulang kampung melalui pelabuhan Punggur, Jumat 27 Juni 2025.
Ditegaskan Kristianto, bahwa Paguyuban Kopral di bentuk sebagai wadah saling tolong menolong antar sesama manusia, terkhusus warga perantau di Batam asal Lampung.
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi warga Lampung lainnya agar berhati-hati jika ingin merantau. Terutama terhadap orang yang mengajak kerja harus benar-benar di pastikan kelayakan kerja serta gaji yang akan diterima nantinya. Hal ini agar tidak terjadi lagi hal seperti demikian,”tegasnya.
Kristianto juga mengajak agar warga Lampung akan merantau atau sudah berada di Batam bisa menjaga nama baik Kota Lampung.
Terutama memiliki identitas yang jelas.
“Saat merantau juga jangan lakukan tindak kriminal seperti mencuri, terlibat narkoba, yang berakibat merugikan diri sendri dan orang lain. Jaga Kota Batam agar aman dan Kondusif,” pesannya.
Sementara Erik dan rekannya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada ketua penasehat Paguyuban Kopral dan Nur Fauzi.
Ia berjanji kejadian dialaminya tidak terulang kembali.
“Ini jadi pelajaran bagi saya dan rekan saya saat pergi merantau tidak berhati-hati atas ajakan orang lain. Dan alhamdulilah kami berdua bisa bertemu orang Lampung yang baik di perantauan ini. Jika tidak bertemu, entah bagaimana nasib kami selanjutnya, mungkin terlantar di Batam karena pulang juga tidak punya uang untuk orangkos. Sekali lagi saya ucapkan ribuan terima kasih pada pak Kristianto ,”ucap Erik dengan nada terharu. ***