
BERITABATAM.COM, Batam – Kepala BP Batam/Walikota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam/Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra menjadikan penanganan banjir sebagai prioritas utama.
Sebuah tim khusus atau task force telah dibentuk untuk menangani permasalahan banjir di sembilan kecamatan di wilayah utama Kota Batam.
BP Batam dan Pemko Batam bersinergi menyelesaikan persoalan banjir yang kerap terjadi di Kota Batam.
Sebagai langkah konkret, BP Batam telah melakukan peninjauan selama 18 hari di sembilan kecamatan untuk memetakan persoalan dan penyebab banjir di setiap titik rentan.
Mouris Limanto, Anggota/Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, memimpin langsung setiap tinjauan dan mengidentifikasi penyebab utama banjir, seperti kondisi topografi daerah cekungan, saluran drainase yang terlalu kecil, penyumbatan dan penimbunan sampah, serta bangunan yang berdiri di Garis Sempadan Sungai (GSS).
“Untuk mengatasi permasalahan banjir, kita perlu melakukan pembangunan drainase baru dan kolam retensi multifungsi,” kata Mouris. Pemerintah saat ini melakukan langkah cepat solusi jangka pendek dan menyiapkan solusi jangka panjang.
Solusi jangka pendek dilakukan melalui normalisasi saluran air dengan alat berat, sedangkan solusi jangka panjang adalah pembangunan drainase baru.
Normalisasi dan pembersihan drainase secara rutin juga telah dilakukan di daerah dengan resiko banjir tinggi.
Mouris berharap langkah pemerintah ini mendapatkan dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat Batam, untuk menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Ia juga berharap masyarakat dapat bersabar dan mendukung upaya penanganan resiko banjir yang dilakukan pemerintah.
“Kami komit menuntaskan persoalan banjir ini. Kami berharap dapat bergandengan tangan dengan seluruh pihak dari lintas sektor untuk menuntaskan persoalan ini,” pungkas Mouris. (ria fahrudin)