
Sumedang – Beritabatam.com| Belasan warga meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Selain itu, Danramil dan anggota BPBD Kabupaten Sumedang menjadi korban saat melakukan evakuasi terjadi longsor susulan.
Peristiwa itu bermula saat kawasan tersebut diguyur hujan lebat Sabtu (9/1). Longsor pertama terjadi pukul 16.00 WIB, longsor susulan terjadi pukul 19.00 WIB saat petugas melakukan evakuasi.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang per Minggu dini hari (10/1), korban luka 18 jiwa dan meninggal dunia 11. Dari jumlah meninggal, turut menjadi korban Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsoran susulan. Sebab banyak orang yang menonton saat petugas melakukan evakuasi sebelum longsor kedua terjadi.
Pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi. Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat 1 jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor.
Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 23.30 WIB hujan telah reda. Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim. Kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran.
Kepala SAR Bandung, Deden Ridwansyah, mengatakan masih ada sejumlah orang yang dilakukan pencarian karena diduga masih tertimbun tanah longsoran. Petugas menghentikan sementara proses pencarian korban hingga pukul 01.22 WIB, Minggu (10/1) dan melanjutkannya pada pagi hari.
“Korban yang tertimbun material longsor di Desa Cihanjuang sejumlah 22 orang yang terdiri dari tiga orang selamat, 11 dalam keadaan meninggal dunia, dan delapan orang masih dalam pencarian akibat longsor,” kata Deden dalam keterangannya.
Bencana di Beberapa Daerah
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati mengungkapkan Intensitas hujan tinggi pada Sabtu (9/1) menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.
Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.
BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
“BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota. Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG,” kata dia melalui keterangan tertulis. [lia]