
Istri Ahadi itu tutup usia setelah menjalani perawatan intensif hampir dua pekan di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Ia dinyatakan terpapar Covid-19, dan diketahui tertular dari anaknya. Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari membenarkan bahwa Retnowati Ahadi meninggal dunia. “Ibu Retnowati meninggal dunia pukul 11.44 WIB setelah berupaya melawan Covid-19 setelah sekitar dua pekan,” kata Teguh di Tanjungpinang, Selasa, 2 Februari 2021. Semasa hidupnya, selain sebagai Ketua TP PKK Tanjungpinang, Retnowati juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri Nomor 004, Kecamatan Tanjungpinang Timur. Sebelumnya, sang suami lebih dulu meninggal dunia yakni pada Jumat, 29 Januari 2021 pukul 15.01 WIB. Saat keduanya masuk rumah sakit, kondisi Ahadi sudah memburuk dan memakai alat bantu pernapasan. Sedangkan Retno masih dalam kondisi baik meski ada merasakan sesak napas. Namun sejak sang suami meninggal, kondisi Ketua PKK Tanjungpinang itu terus memburuk dan sempat kritis hingga akhirnya meninggal dunia hari ini. “Saat Pak Ahadi meninggal dunia, almarhumah sudah dalam kondisi kritis, sesak napas,” kata Teguh. Menurut Teguh, dari informasi yang diterimanya, Ahadi dan Retnowati masuk ke dalam Klaster BRI. Keduanya diketahui tertular virus corona dari anaknya, yang sebelumnya menghadiri acara BRI. “Anak Pak Ahadi dan Ibu Retnowati bekerja di BRI,” kata Teguh. Sebagai informasi, selain Ahadi dan Retnowati, saat ini ada dua pejabat di lingkungan Pemko Tanjungpinang yang juga masih dirawat di rumah sakit. Mereka ada Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Ruli Friady serta Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia HZ Dadang AG. Menurut Teguh, kondisi Ruli Friady saat ini terus membaik. Ruli dinyatakan prositif terpapar Covid-19 beberapa hari lalu, dan langsung dirawat di rumah sakit. “Pak Dadang dan Pak Ruli dalam proses pemulihan. Semoga segera pulih, dan kembali beraktivitas seperti biasa,” ujar Teguh di Tanjungpinang, Senin, 1 Februari 2021. (kmg)