
BERITABATAM.COM, NATUNA – Berakhirnya masa pandemi Covid-19 belum diketahui, oleh karena itu, Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Daeng Amhar berharap semua lini sektor harus segera dipulihkan, terutama sektor perikanan.
Menurut Daeng Amhar, pemulihan sektor perikanan harus menjadi target utama karena sebagaian besar masyarakat Natuna hidup di pesisir menguras hasil laut sebagai sumber penghidupan.
“Sektor laut harus kita maksimalkan, karena itu potensial memang kalau kita lihat KTP orang Natuna pekerjaannya tani, tetapi bukan berarti mereka tidak turun mencari ikan ke laut, begitu juga nelayan mereka juga berkebun,” ujar Daeng Amhar saat di temui di gedung DPRD, Jalan Yos Sudarso, Ranai, pada Rabu (14/07/21).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, mengatakan masyarakat Natuna baik nelayan maupun petani bekerja secara tradisional.
Mereka beraktifitas tidak terfokus pada status pekerjaan yang tertera pada KTP.
“KTP petani, tapi dia nelayan, KTP nelayan tetapi mereka juga petani, jadi kalau kita mau maju maka dua sektor andalan ini harus dikembangkan,” pungkasnya.
Tetapi lanjut Daeng Amhar, dengan adanya pandemi tentu akan berpengaruh besar terhadap ekonomi masyarakat jika anggaran kegiatan banyak terserap pada penanganan Covid-19. Otomatis kegiatan-kegiatan yang sifatnya pro masyarakat ini sulit untuk dilaksanakan.
“Natuna ini kan membangun daerahnya dari APBD, kita tidak melihat sektor jasa yang cukup besar dan investor belum ada masuk ke Natuna ini, kalau Natuna dengan Batam jelas beda, kalau Batam dia sudah maju,” terangnya.
Daeng Amhar menjelaskan karena masih menggunakan APBD mau tidak mau program pembangunan dilakukan harus berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat padat karya, seperti pembangunan drainase, semenisasi, beton bertulang, dan masih banyak lagi.
“Mengapa? karena kegiatan padat karya banyak menggunakan tenaga dan bahan lokal, kalau musim-musim ini kedepan harapan saya program pemerintah lebih mengedepankan program padat karya,” imbuhnya.
Sebagai Ketua DPRD Natuna, Daeng Amhar berharap jika masa pandemi telah berakhir pembangunan dari sisi APBD lebih ditingkatkan pada program padat karya untuk memulihkan ekonomi masyarakat.
“Saat ini anggaran banyak tersedot untuk Covid-19, dengan adanya pandemi ini memang sangat besar dampaknya, dimana daya beli masyarakat menurun, daya saing masyarakat juga menurun begitu juga dengan harga jual hasil pertanian belum signifikan,” tuturnya. (dk)