
BERITABATAM.COM, Batam – Gubernur H Ansar Ahmad memaparkan sejumlah ‘mesin baru’ ekonomi di Kepri di hadapan sejumlah anggota Komisi V DPR RI.
Mesin baru itu di bidang infrastruktur dan perhubungan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan seluruh kabupaten/kota di Kepri.
Seperti jalan-jalan nasional, pembangunan beberapa bandara, termasuk bandara yang sudah beroperasi namun perlu penambahan runway.
“Kemudian beberapa pelabuhan yang sudah dibangun pemerintah pusat diharapkan segera beroperasi, “ujad Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Di hadapan anggota Komisi V DPR RI dalam kunjungan spesifik mendalami persoalan Jembatan Batam Bintan itu, Ansar Ahmad juga memaparkan beberapa usulan dari kabupaten kota.
Seperti contoh Ansar Ahmad beberapa infrastruktur sudah dibangun pemerintah pusat, namun perlu lanjutannya.
Disampaikan Ansar Ahmad realisasi usulan-usulan itu, semakin mempercepat laju ekonomi Kepri yang muaranya kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Terima kasih dengan kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI yang agenda utamanya pembahasan proyek strategis Jembatan Batam-Bintan dan optimalisasi infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan nasional,” kata Ansar Ahmad di Hotel Best Western Panbil, Batam.
Menurut Gubernur Ansar, pertemuan ini sangat penting karena ada berbagai usulan strategis yang dikomunikasikan kepada pemerintah pusat.
Menurut Gubernur Ansar, kunjungan spesifik ini akan mendalami persoalan Jembatan Babin, serta beberapa usulan dari kabupaten kota. Seperti ada beberapa infrastruktur sudah dibangun pemerintah pusat, namun perlu lanjutanmya.
Seperti jalan-jalan nasional, pembangunan beberapa bandara, termasuk bandara yang sudah beroperasi namun perlu penambahan runway.
Beberapa pelabuhan yang sudah dibangun oleh pusat diharapkan segera beroperasi.
“Termasuk Kawasan Ekonomi Khusus baik yang sudah diterbitkan oleh pemerintah serta beberapa usulan KEK yang akan menjadi engine (mesin) ekonomi baru di Kepri,” kata mantan anggota Komisi V DPR RI ini.
Pasa kesempatan itu, Ansar Ahmad menyampaikan pentingnya pembangunan Jembatan Batam Bintan.
“Baik dalam hal konektivitas, pertumbuhan industri, pariwisata, logistik dan lainnya, “sebutnya.
Pada kesempatan itu, Ansar Ahmad memaparkan beberapa usulan yang perlu direalisasikan.
Antara lain, pembangunan Sistem Pengelolan Air Minum (SPAM) di Bintan, Penataan Kawasan Wisata Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang serta Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah, Pelabuhan Malarko, dan Jalan Nasional Kundur di Karimun.
Selain itu Ansar Ahmad menginginkan percepatan realisasi Pengembangan Bendungan Jelutung di Lingga, Jalan Nasional, Pelabuhan Samudera Telukbuton dan PLBN Serasan di Natuna.
Untuk Anambas diperlukan pengembangan Bandara Letung dan Jalan Nasional. Serta beberapa seperti Galang Batang, Batam Aero Technic, dan Nongsa Digital Park.
Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae menegaskan pihaknha mendukung penuh upaya Pemprov Kepri untuk menyukseskan proyek Jembatan Batam Bintan.
Ridwan mempertegas pendapat salah seorang anggota Komisi V DPR RI lainga yang ingin pembangunan Jembatan Babin itu dipercepat dan selesai sebelum 2024.
Sementara itu, Tim Pembangunan Batam Bintan dari Kementerian PUPR, Reni menyampaikan proyek pembangunan Jembatan Batam Bintan telah sesuai dengan Perda dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah.
Kemudian katanya telah dilakukan upaya penyiapan berupa pembebasan lahan dan sosialisasi sesuai AMDAL.
Reni juga menyampaikan selain KPBU, Pemerintah melalui APBN mengalokasikan dana sebera Rp3,34 triliun untuk jalan dan pembangunan jembatan dari Batam ke Pulau Tanjungsauh. Sisanya melaui KPBU sekitar Rp9,78 triliun. (***)