
BERITABATAM.COM, Jakarta – Sutomo atau yang lebih dikenal dengan Bung Tomo, merupakan sosok pejuang yang berperan dalam membangkitkan semangat arek-arek Surabaya dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Bung Tomo dengan lantang meneriakan pekik “Merdeka Atau Mati”, hingga kalimat tersebut tertancap pada seluruh rakyat Indonesia yang saat itu tengah berjuang keras mengusir penjajah.
Dikutip dari Wikipedia, Bung Tomo berada di garis terdepan saat perjuangan menghadapi kembalinya Belanda melalui tentara NICA, hingga meletuslah peristiwa 10 November yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Atas perjuangan Bung Tomo tersebut, pemerintah Indonesia melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu Muhammad Nuh menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Tomo, 2 November 2008 silam.
Paska kemerdekaan diraih, Bung Tomo pernah menduduki jabatan penting pemerintahan.
Ia pernah dipercaya sebagai Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran, sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada tahun 1955 sampai 1956.
Pria kelahiran Surabaya 3 Oktober 1920 tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada 7 Oktober 1981.
Diusianya yang memasuki 61 tahun itu, bung Tomo wafat di Arafah pada saat tengah melakukan ibadah haji, dan jasadnya dikebumikan di pemakaman Ngagel Surabaya.(***)