Sementara pagar besi pelantar sebagai sarana ke Pulau Perdamaian Dunia itu pun telah berkarat dan terkesan kotor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, Zul Hidayat mengakui sebagian besar tiang penyangga pelantar itu sangat mengkhawatirkan.
Sebagian besar tiang beton katanya sudah mulai pecah. Ini dikarenakan korosi dari air laut yang merendam tiang pelantar tersebut.
“Hampir 95 persen,” terang dia.
Pelantar itu akan segera diperbaiki kata Zul Hidyat. Pihak Dinas Perkim Kepri sedang menyusun DED perbaikan pelantar itu.
“Kita berharap di tahun 2022. Kebetulan itu (Pelantar Kuning, red) belum tercatat aset Pemko Tanjungpinang. Karena masih aset di zaman pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau,” sebut dia. (ndri)