
BERITABATAM.COM, Jakarta – Semua orang pasti tahu dan pasti memiliki yang namanya tahi lalat. Bentuk, ukuran, lokasi, dan jumlah yang berbeda-beda di setiap orang.
Banyak yang menyebut tahi lalat yang terdapat di wajah sebagai tanda ikonik dan pemanis bagi wajah seseorang.
Perlu diketahui, tahi lalat yang ada di bagian tubuh kita, di manapun letaknya, ada yang berbahaya dan tidak. Nah, ini penting kita diketahui agar tidak salah menanganinya.
Dari beberapa sumber, tahi lalat atau nevus pigmentosus itu terbentuk dari sel penghasil warna atau pigmen kulit, yang bernama melanosit berkelompok.
Tahi lalat dicirikan sebagai bintik kecil berwarna hitam ataupun coklat, bisa juga timbul maupun rata dengan permukaan kulit.
Ketika terpapar matahari, memproduksi lebih banyak melanin, lalu melanin yang tidak dapat menyebar secara merata dan bertumpuk di satu titik permukaan kulit. Itulah yang membuat terbentuknya tahi lalat.
Maka dari itu, tahi lalat lebih sering muncul di bagian tubuh yang sering terkena paparan sinar matahari.
Selain itu, terlalu sering terpapar sinar matahari dapat merusak gen yang memicu keganasan sel kanker pada kulit.
Namun, tahi lalat yang warna dan ukurannya tidak normal, bisa jadi tanda awal kanker kulit yang bernama melanoma maligna.
Artikel yang tayang di zonabanten.com berjudul ‘Bagaimana Tahi Lalat Bisa Terbentuk? Apakah Itu Juga Berbahaya? Simak Penjelasannya’ ini memberikan gambaran dan tanda bahaya tahi lalat yang merupakan gejala kanker kulit ganas:
Tahi lalat yang berbahaya akan memiliki bentuk yang tidak simetris
Tahi lalat yang berbahaya memiliki tepi yang tidak jelas dan tidak beraturan
Tahi lalat yang berbahaya tidak hanya satu warna, bisa bercampur antara hitam pekat, cokelat, merah, hingga putih
Tahi lalat yang berbahaya umumnya memiliki lebih besar dari sekitar 6 mili meter
Tahi lalat yang berbahaya akan mengalami evolusi, seperti ukuran yang semakin besar dengan cepat, perubahan warna, dan permukaan yang bersisik atau berdarah, atau terasa gatal dan perih.
Disarankan untuk tidak menggaruk tahi lalat, atau mencabut bulu yang ada di tahi lalat.
Karena tahi lalat yang ditumbuhi bulu umumnya tidak berbahaya.
Namun, tahi lalat bisa berubah menjadi kanker jika sering mencabut bulu pada tahi lalat dengan kasar hingga berdarah. (***)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Tahi Lalat, Proses Terbentuk dan Ciri-cirinya Sebagai Gejala Kanker Kulit Ganas