
BERITABATAM.COM, Jakarta – Memasak menggunakan microwave sudah sangat lazim dilakukan orang-orang di zaman now karena alasan serba praktis.
Memasak menggunakan microwave memang sederhana, juga cepat. Hanya saja, di balik kepraktisannya, dr Zaidul Akbar mewanti-wanti agar tidak menghindari memasak menggunakan microwave tersebut. Kenapa?
“Saran saya jangan menggunakan microwave, pertama menguras listrik,” ujarnya dengan nada bercanda di Chanel YouTube dr. Zaidul Akbar Official.
Kedua, katanya, efek microwave tidak bagus karena itu mengandung gelombang elektromagnetik. “Lebih baik pakai oven, oven biasa yang dipanaskan,” ujarnya.
Pendakwah dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan bahwa microwave yang menghasilkan radiasi yang berbahaya dapat menghancurkan nutrisi yang sehat yang ada di dalam makanan.
Lalu, apa itu microwave oven?
Sekedar diketahui, microwave oven adalah peralatan masak yang mengubah listrik menjadi gelombang elektromagnetik yang disebut microwave.
Gelombang ini dapat menstimulasi molekul pada makanan, membuat makanan bergetar, berputar, dan bertabrakan satu sama lain, yang mengubah energi menjadi panas.
Hal ini sama seperti Anda memanaskan tubuh Anda dengan menggosokkan kedua telapak tangan Anda. Microwave utamanya mempengaruhi molekul air dan juga memanaskan lemak dan gula.
Apakah radiasi akan mengganggu Anda?
Oven microwave menghasilkan radiasi elektromagnetik. Anda akan merasa khawatir karena radiasi merupakan konotasi yang negatif.
Namun, tipe radiasi ini tidaklah berhubungan dengan bom atom dan dan bencana nuklir. Oven microwave menghasilkan radiasi yang non-ionizing, yang mirip dengan radiasi handphone, tetapi lebih kuat.
Lampu juga merupakan radiasi elektromagnetik, sehingga tidak semua radiasi merupakan hal yang buruk. Oven microwave memiliki tameng metal dan screen metal pada kacanya yang dapat menghindarkan radiasi keluar dari oven, sehingga tidak ada risiko gangguan.
Untuk berjaga-jaga, jangan mendekatkan wajah Anda pada kaca dan jauhkan kepala Anda setidaknya 30 cm dari oven. Radiasi berkurang bersamaan dengan bertambahnya jarak.
Selain itu, pastikan bahwa microwave Anda berada pada kondisi yang baik, jika pintu microwave tidak bisa tertutup dengan baik, pertimbangkan untuk beli yang baru.
Efek microwave pada kandungan nutrisi
Semua bentuk cara memasak mengurangi nutrisi dari makanan. Faktor yang paling berkontribusi adalah temperatur, waktu memasak, dan metode. Selama merebus, nutrien yang dapat larut dalam masakan akan larut dan keluar dari makanan.
Selama penggunaan microwave, waktu memasak biasanya pendek dan temperaturnya rendah. Selain itu, makanan biasanya tidak mendidih.
Untuk alasan ini, Adnda bisa berharap microwave dapat menahan lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan cara menggoreng atau merebus. Berdasarkan dua buah review, memasak dengan microwave tidak mengurangi nilai nutrisi dibanding degan cara memasak yang lain.
Satu buah studi pada 20 sayur yang berbeda menemukan bahwa dengan memicrowave dan memanggang dapat mengawetkan antioksidan secara lebih baik, sedangkan memasak dengan tekanan dan merebus lebih buruk dalam mengawetkan antioksidan.
Studi lain menunjukkan bahwa memicrowave menghancurkan 97% antioksidan flavonoid pada brokoli, sedangkan merebus hanya menghancurkan 66%. Studi ini biasanya disitasi sebagai bukti bahwa microwave dapat mendegradasi makanan.
Selain itu, air yang ditambahkan ke brokoli yang dimicrowave, tidak direkomendasikan. Beberapa tipe makanan atau nutrisi terkadang penting.
Merupakan hal yang tidak direkomendasikan untuk memanaskan ASI pada microwave karena dapat menghancurkan agen penghancur bakteri pada susu. Dengan beberapa pengecualian, microwave kadangkala mengawetkan nutrisi secara lebih baik. (akbar)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Memasak Menggunakan Microwave, Berbahayakah? Berikut ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar