
BERITABATAM.COM, Batam – Gerakan Dakwah dan Tabligh asal Bekasi merangkul anak jalanan di Batam untuk diajak hijrah dan mencintai masjid.
Kegiatan yang berangkat dari kemandirian dan keikhlasan ini murni sebagai ihtiar menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat, khususnya para anak jalanan.
Memang tidak mudah, tapi gerakan yang dipimpin ustadz Abdullah ini dengan sabar dan perlahan berhasil mengumpulkan sejumlah anak jalanan untuk ikut meramaikan masjid.
Ditemui di Masjid Baiturrahman, Sekupang, Ustadz Abdullah bercerita jika program merangkul anak jalanan untuk hijrah selalu menekankan 4 poin dalam berdakwah.
“Kita tidak pernah berbicara tentang politik, tidak ngomong tentang khilafah, kemudian tidak bicara tentang status sosial dan juga tidak membicarakan tentang aib seseorang atau masyarakat,” ujar Ustad Abdullah, Rabu, 26 Januari 2022.
Selain memegang teguh 4 poin tersebut, dalam berdakwah murni dari uang pribadi tanpa ada pihak lain yang mendanai.
Hal ini, kata Ustad Abdullah, untuk menghindari Gerakan Dakwah dan Tabligh ditunggangi pihak-pihak lain yang pada akhirnya bisa merusak tujuan dakwah.
“Program kita di Batam 40 hari. Selanjutnya saya dan rombongan akan bergerak ke Tanjungpinang melanjutkan program dakwah ini,” katanya.
Sedikitnya ada 30 anak jalanan yang berhasil dirangkul untuk diajak hijrah dan meramaikan masjid.
Para anak jalanan tersebut juga ikut pesantren kilat agar lebih menguatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
“Harapan kita, adik-adik kita ini iman dan ketakwaan kepada Sang Pencipta meningkat sehingga bisa ditularkan kepada masyarakat luas,” katanya.
Jalil, salah satu anak jalanan mengaku dirinya merasa nyaman dan tenang setelah bergabung dengan Gerakan Dakwah dan Tabligh.
Pria asal Cirebon dan sudah 6 tahun jadi anak jalanan di Batam ini akan menularkan pengalamannya kepada sesama anak jalanan yang dikenalnya.
“Hati merasa adem (dingin) dan betah ngobrol bareng Pak Ustadz dan rekan lain,” kata Jalil yang wajah dan lehernya penuh dengan tato.
Hal senada juga diungkapkan Ridian yang berasal dari Sragen Jawa Tengah.
Kepada Mediakepri.co, pria berbadan gempal dan sejumlah tato di wajah dan tangannya ini mengaku nyaman dan bertekad ingin hijrah.
“Nyaman sekali dan ingin kembali ke jalan yang benar,” katanya.