
BATAM – Beritabatam.com – Apabila rencana penggiliran (rationing) suplai air dari ATB terjadi akan mengancam pembangkit milik PLN Batam maupun mitranya.
Terutama yang membutuhkan air untuk mendinginkan turbin di setiap pembangkit, PLN mengaku sudah siap menghadapinya.
Corporate Secretary Bright PLN Batam, Denny Hendri Wijaya mengatakan, PLN Batam memiliki cadangan air sebanyak 10 ton.
“Iya, PLN itu punya cadangan tangki 10 ton yang bisa beroperasi hingga lima hari,” katanya, Jumat, 13 Maret 2020.
Menurutnya, 10 ton air tersebut tersebar di seluruh tangki masing-masing pembangkit listrik PLN Batam, seperti pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Tanjunguncang dan lainnya.
“Pusat pengolahan air milik PLN Batam juga ada di sana. jadi kalau air dari ATB mati lebih dari lima hari, masih bisa ambil dari sana. Tapi tak mungkin kan air mati sampai lima hari,” ujarnya.
Denny mengakui air memiliki fungsi vital dalam sistem pengelolaan listrik.
Air berfungsi sebagai pendingin turbin di mesin pembangkit listrik agar tak kepanasan atau overheat.
“PLN sudah siap. Kondisi seperti apapun kami akan memastikan bahwa suplai listrik untuk masyarakat Batam tetap aman terkendali,” tegasnya. (LK)
Editor: Ramadhan