
BERITABATAM.COM, Bengkalis – Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) menerima Surat Keputusan (SK) Izin Pembukaan Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan (S.Tr) bagi Prodi Bisnis Digital dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kamis, 21 April 2022.
Pembukaan Program Studi Sarjana Terapan (S.Tr) tersebut merupakan transformasi dari Program Studi Diploma Tiga (D-3), pada Sosialisasi Program Competitive Fund Vokasi 2022 yang di selenggarakan pada waktu yang sama yakni Kamis, 21 April 2022 di Tangerang.
Penyerahan SK dilakukan oleh Dirjen Diksi, Wikan Sakarinto, kepada enam perwakilan perguruan tinggi, yaitu Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Enjinering Indorama, Politeknik Meta Industri, dan Universitas Kristen Indonesia.
Sementara, Polbeng bersama perguruan tinggi lainnya berpartisipasi langsung melalui daring.
Dari 113 kampus yang menerima SK tersebut, 45 diantaranya merupakan penerima bantuan Competitive Fund (CF) Vokasi 2021.
Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan satu Surat Keputusan Izin Pembukaan Program Diploma Dua Jalur Cepat.
Menanggapi hal itu, Direktur Polbeng, Johny Custer, mengucapkan rasa syukurnya atas terbitnya SK tersebut.
“Ini merupakan keberhasilan dari semua pemangku kepentingan di Polbeng. Alhamdulillaah, apa yang sudah diupayakan akhirnya membuahkan hasil. Atas nama pribadi, pimpinan dan segenap civitas akademika Polbeng, saya mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek terutama kepada bapak Nadiem Makarim dan Wikan Sakarinto. Akhirnya Prodi Digital Bisnis Polbeng resmi menjadi Prodi Sarjana Terapan,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengaku bangga atas peluncuran Competitive Fund Vokasi (CF Vokasi) 2022.
“Ini merupakan kelanjutan Competitive Fund Vokasi 2021,” tutur Nadiem.
Sebelumnya, kata Nadiem lagi, pada 2021 lalu, Program CF Vokasi telah berhasil membantu 232 program studi pada 167 perguruan tinggi, dengan total nilai sebesar Rp114 miliar, memberi manfaat kepada setidaknya enam ribu mahasiswa dan dua ribu dosen, serta melibatkan 344 mitra industri dan 64 mitra SMK.
Melanjutkan keberhasilan capaian 2021, Nadiem menerangkan bahwa Ditjend Diksi kembali meluncurkan Program CF Vokasi Tahun Anggaran 2022.
Pada 2021, sambung Nadiem, CF Vokasi hanya berfokus pada program penyiapannya dan tahun ini, akan memberikan kesempatan bagi penerima manfaat program yang telah memiliki SK untuk mengimplementasikan program kegiatannya dengan menggunakan bantuan yang diberikan.
Pada 2022, lanjutnya, terdapat dua fokus utama Program CF Vokasi, yaitu Program Penyiapan dan Program Penguatan.
Transformasi Program Studi Diploma Tiga menjadi Program Sarjana Terapan merupakan skema pertama yang ditawarkan dalam Program Penyiapan.
Skema lainnya adalah Program Pembukaan Diploma Dua Jalur Cepat. Dana bantuan CF Vokasi 2022 dapat dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan lokakarya, diskusi terpumpun, dan kegiatan peningkatan kompetensi SDM tidak bergelar, seperti pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan magang industri.
Pelibatan mitra industri dan dunia kerja, lanjut Nadiem, menghasilkan 464 kerja sama link and match pada aspek penyelarasan kurikulum, pemagangan mahasiswa, praktisi mengajar, serta penyerapan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kolaborasi link and match yang menyeluruh, bukan hanya sakedar hitam di atas putih. Inilah yang benar-benar kita butuhkan untuk membantu para pelajar vokasi kita mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja,” jelas Nadiem.
Nadiem menguraikan bahwa keberhasilan CF Vokasi 2021 dan keberlanjutannya pada 2022 merupakan
respons atas keberhasilan CF Vokasi 2021
“Sungguh luar biasa. Sebelumnya, kita juga telah meluncurkan Program Pertukaran Pelajar IISMA Edisi Vokasi. Saya yakin, kita akan semakin mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan vokasi,” ucap Nadiem.
Selain itu, pada pendanaan CF 2022, program penguatan juga ditujukan bagi Program Studi Sarjana Terapan dan Diploma Dua yang reguler dengan syarat telah memiliki lulusan, terakreditasi, dan telah menjalankan praktik baik Sistem Penjaminan Mutu Internal.
“Capaian yang sudah diperoleh harus terus kita jadikan motivasi untuk semakin meningkatkan kualitas program kita,” pungkas Nadiem.
Selanjutnya, Dirjen Diksi, Wikan Sakarinto, menjelaskan bahwa Transformasi D-3 menjadi Sarjana Terapan (S.Tr), dilakukan oleh masing-masing perguruan tinggi
bersama industri dengan skema Link and Match yang komprehensif, sejalan dengan semangat Kampus Merdeka.
Ia berharap, penyerahan SK tersebut turut mendorong peningkatan mutu dunia pendidikan tinggi vokasi agar makin terpadu dengan dunia industri dan usaha.
“Upgrading D-3 menjadi S.Tr bukan sekadar menambah satu tahun masa studi, namun menghadirkan Prodi Sarjana Terapan yang kurikulumnya disusun bersama industri dan dunia kerja. Program Magang Industri yang dirancang bersama industri, serta pembelajarannya makin menguatkan aspek soft skills, kepemimpinan, kemampuan inovasi, serta karakter lulusan yang lebih siap memasuki dunia kerja. Sehingga keterampilan para sarjana terapan tidak akan kalah dari lulusan diploma tiga,” tutur Wikan.
Selanjutnya Wikan menjelaskan bahwa sampai saat ini, jumlah usulan upgrading Prodi D-3 menjadi Sarjana Terapan masih terus bertambah dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Apabila ke depannya ingin melanjutkan studi, maka para sarjana terapan bisa melanjutkan ke Prodi S-2 Terapan, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri.
“Artinya, semakin banyak perguruan tinggi yang berminat meningkatkan D-3 menjadi S.Tr. Sarjana Terapan adalah setara dengan S1 dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), yaitu level 6. S.Tr didesain menerapkan minimal 60 persen praktek, sisanya teori,” ujar Wikan.
Catatan lain yang sangat menggembirakan, lanjut Wikan, adalah meningkatnya minat lulusan SMA, SMK, dan MA untuk memilih masuk ke Prodi Sarjana Terapan dalam beberapa tahun tahun terakhir.
“Hal ini dapat dilihat dari data jumlah peminat dan pendaftar pada jalur SNMPTN 2022, untuk perguruan tinggi vokasi,” tuturnya.
Dengan demikian, perguruan tinggi vokasi optimis akan mendapatkan calon mahasiswa baru yang lebih memiliki minat dan potensi pendidikan tinggi vokasi. Sehingga, ke depannya mereka akan lebih semangat kuliah, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
“Input mahasiswa baru yang memiliki passion, minat, dan bakat yang sesuai, akan lebih memperbesar peluang dirinya kelak menjelma menjadi lulusan (output) yang berkualitas. Karena, mereka mengikuti pendidikan dengan senang dan menyenangi pekerjaan yang kelak dipilih di masa depan,” tegas Wikan.
Kehadiran para praktisi dan ahli dari industri dan dunia kerja sebagai pengajar/dosen tamu di Prodi Sarjana Terapan, lanjut Dirjen Diksi tersebut, juga makin banyak.
“Ada ratusan praktisi industri yang mengajar, dan harapannya, semakin baik capaian pembelajaran para mahasiswa. Para ahli industri saat ini sudah mulai disiapkan dan dilatih, terutama untuk aspek pedagogi serta kesiapan menjadi pembimbing mahasiswa ketika magang di industri,” pungkasnya. (juny)