
BERITABATAM.COM, Jakarta – Stres atau rasa cemas dapat menyebabkan ketegangan otot yang bertahan lama. Stres ini sangat berhubungan erat reflux asam lambung.Jika rasa cemas dan stres mempengaruhi otot-otot perut, itu bisa meningkatkan tekanan pada organ dan mendorong asam ke atas.
Refluks asam lambung dan rasa cemas mungkin memiliki hubungan yang erat. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa rasa cemas dapat memperburuk gejala refluks asam lambung.
Demikian juga sebaliknya, ternyata refluks asam lambung juga dapat menyebabkan rasa cemas dan stres pada beberapa orang.
Refluks asam terjadi ketika asam dari lambung bocor kembali ke pipa makanan atau kerongkongan.
Artikel yang tayang di zonabanten.com yang berjudul ‘Bagaimana Rasa Cemas dapat Memperburuk Refluks Asam Lambung? Simak Penjelasannya’; menyebutkan gejala umum penyakit refluks gastroesofageal (GERD) tersebut.
Hal itu karena rasa cemas dapat mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan pita otot yang menjaga lambung tetap tertutup dan mencegah asam bocor ke kerongkongan.
Jika rasa cemas dan stres mempengaruhi otot-otot perut, itu bisa meningkatkan tekanan pada organ dan mendorong asam ke atas.
Selain itu, tingkat kecemasan yang tinggi juga dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Pada tahun 2019, para peneliti mencatat bahwa orang dengan GERD yang mengalami nyeri dada, memiliki tingkat depresi dan cemas yang jauh lebih tinggi.
Faktor lain yang dapat menyebabkan refluks asam meliputi, makan sebelum tidur, makan besar, makan berlemak, makanan pedas, obesitas, alkohol, merokok. (dhani)