
BERITABATAM.COM, Batam – Pemerintah Singapura telah membuka kembali pelabuhan utamanya Harbour Front Ferry Terminal.
Menyikapi hal ini, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad langsung mengumpulkan para operator kapal yang melayani rute Kepri-Singapura.
Dalam pertemuan tersebut, poin yang disampaikan Gubernur Ansar adalah permintaan untuk penyesuaian harga tiket trip Kepri – Singapura.
“Satu dua hari ini saya minta mereka turunkan harga tiket, nanti mereka hubungi kita baru dapat diumumkan,” kata Ansar Ahmad, Rabu, 15 Juni 2022.
Adapun operator kapal cepat yang dikumpulkan Gubernur Kepri, kapal Sindo Ferry Singapura, Majestic Fast Ferry, Horizon Ferry, dan lainnya.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Gubernur Ansar pun melayangkan surat resmi kepada 4 operator ferry yang melayani rute Kepri – Singapura.
Dalam surat tersebut Gubernur meminta keempat operator ferry tersebut melakukan penyesuaian penurunan tarif penumpang angkutan laut luar negeri/ internasional.
Gubernur Ansar mendasarkan permintaannya tersebut atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Pasal 35 Ayat (3) dan dalam rangka menciptakan tarif penumpang angkutan laut luar negeri yang efisien dan terjangkau bagi pengguna jasa di Wilayah Kepulauan Riau.
“Agar kiranya tarif penumpang angkutan laut luar negeri yang ditetapkan oleh penyelenggara angkutan dapat dilakukan penyesuaian kembali berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan dan peraturan yang berlaku,” katanya.
Lebih jauh dikatakannya, hal ini guna untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau.
Gubernur Ansar pun menembuskan surat tersebut kepada Menteri Perhubungan RI dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut RI.
Sebagai informasi saat ini harga tiket pulang-pergi rute Kepri-Singapura naik menjadi Rp. 800 ribu dari harga sebelum pandemi yaitu sekitarRp.500 ribu.
“Makanya, saya kumpulkan dan meminta mereka membicarakan sesama mereka. Kalau sekarang kan masih Rp800 ribu perjalanan 40 menit. Dari Tanjungpinang itu kira-kira Rp1 juta, kalau dengan pajak pelabuhan (seaport tax) di Singapura 7 dolar, dan juga seaport tax di Tanjungpinang perjalanan 2 jam itu Rp1 juta. Ya, mudah-mudahan mereka bisa turunkan itu,” ungkap Gubernur.
Gubernur Ansar khawatir dengan harga tiket yang demikian tinggi akan memberatkan masyarakat ataupun wisman, sehingga menyebabkan wisman memilih lokasi tujuan dengan harga tiket yang lebih murah.
“Kita membicarakan soal harga tiket, yang masih dirasakan berat oleh masyarakat. Kami berikan kesempatan mereka berdiskusi, kiranya untuk saat-saat seperti ini mereka bisa turunkan harga tiket berapa yang terlihat.
Supaya percepatan pertumbuhan pariwisata kita lebih cepat, kalau tiket masih relatif mahal orang bisa ke tempat lain, seperti Johor, Kuala Lumpur atau naik pesawat ke Hong Kong dengan paket-paket tertentu dengan tiket yang sangat murah, tutupnya. (lintong)