
BERITABATAM.COM, Jakarta – Abdulmafakhir, adalah raja pertama yang ada di Pulau Jawa, khususnya Banten yang menyandang gelar Sultan.
Sultan Abdulmafakhir Mahmud Abdulkadir atau dikenal dengan Pangeran Ratu atau Sultan Agung adalah raja ke-4 Kesultanan Banten.
Sultan Abdulmafakhir menempati singgasana sebagai raja yang bertakhta dari tahun 1596 hingga 1651.
Sultan Abdulmafakhir wafat pada tanggal 10 Maret 1651 dan dimakamkan di Pemakaman Kenari Banten.
Dia merupakan putra Sultan Maulana Muhammad. Dan Sultan Maulana Muhammad yang menjadi raja pertama di Pulau Jawa yang menggunakan gelar ‘Sultan’.
Sultan Maulana Muhammad wafat pada tahun 1596 di Palembang. Kemudian pada tanggal 23 Juni 1596, putranya yang baru berusia lima bulan diangkat menjadi raja Banten ke-4.
Sehingga untuk menjalankan roda pemerintahan ditunjuklah Mangkubumi Jayanegara sebagai walinya.
Pada tahun 1602, Mangkubumi Jayanegara meninggal, jabatannya digantikan oleh adiknya. Namun 17 November 1602 ia dipecat karena berkelakuan tidak baik.
Khawatir akan terjadi perpecahan dan iri hati, maka pemerintahan diputuskan untuk tidak dipegang oleh Mangkubumi, tetapi langsung oleh Ibunda Sultan, Nyimas Ratu Ayu Wanagiri.
Pada 8 Maret 1608 sampai 26 Maret 1609 terjadi perang saudara di antara keluarga kerajaan.
Melalui usaha Pangeran Jayakarta akhirnya perang dapat dihentikan dan perjanjian damai dapat disepakati bersama.
Banten kembali aman, kemudian diangkatlah Pangeran Arya Ranamanggala sebagai Mangkubumi baru sekaligus menjadi wali Sultan Muda.
Untuk menertibkan keamanan Negara, Ranamangga menghukum Pangeran atau Penggawa yang melakukan penyelewengan.
Januari 1624, Mangkubumi Pangeran Arya Ranamanggala mundur dari jabatannya karena sakit.
Saat itu Abdulmafakhir sudah cukup dewasa, sehingga kekuasaan atas Kesultanan Banten sepenuhnya dipegang oleh Sultan Abdulmafakhir.
Dua tahun kemudian tepatnya 13 Mei 1626 Pangeran Arya Ranamanggala meninggal dunia.
Pada masa pemerintahannya, Sultan Abdulmafakhir telah mulai secara intensif melakukan hubungan diplomasi.
Ia melakukan diplomasi dengan kekuatan lain yang ada pada waktu itu, di antaranya kepada Raja Inggris, James I tahun 1605 dan tahun 1629 kepada Charles I.
Selain itu, dia juga mengutus beberapa pembesar istana ke Mekkah pada tahun 1633. Utusan ini dipimpin oleh Labe Panji, Tisnajaya dan Wangsaraja.
Dalam rombongan ini ikut pula Pangeran Pekik sebagai wakil ayahnya, sambil menunaikan ibadah haji. (***)
Artikel ini sudah terbit di mediakepri.co dengan judul Sejarah 23 Juni, Sultan Abdulmafakhir Diangkat Jadi Raja Banten Diusia 5 Bulan