
BERITABATAM.COM, Jakarta – Pada 4 Juli 1776, Amerika Serikat memproklamasikan kemerdekaan negaranya dari Kerajaan Inggris.
Hingga setiap pada tanggal 4 Juli, selanjutnya diperingati untuk setiap tahunnya sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.
Awal persiapan untuk deklarasi kemerdekaan ini, telah diersiapkan sejak pada tanggal 14 Juni 1775.
Dimana pada saat itu diadakan Kongres Kontinental yang bersidang di Philadelphia membentuk Tentara Kontinental yang di komandoi oleh George Washington.
Kongres juga menyatakan bahwa “semua manusia diciptakan sama” dan diberkahi dengan “hak asasi tertentu”.
Lalu dalam kongres ini dibuat pengesahan terhadap Deklarasi Kemerdekaan yang disusun oleh Thomas Jefferson.
Untuk diketahui, revolusi Amerika adalah perang kemerdekaan kolonial pertama yang sukses dalam melawan kekuatan Eropa.
Warga Amerika telah mengembangkan sistem pemerintahan daerah yang demokratis dan ideologi “republikanisme”, menyelenggarakan pemerintahan yang bertumpu pada kehendak rakyat (bukannya raja), menentang korupsi, dan menuntut kebajikan sipil.
Mereka menuntut hak-hak mereka sebagai orang Inggris dan menolak upaya Inggris untuk memungut pajak tanpa persetujuan legislatura kolonial.
Inggris tetap bersikeras untuk memungut pajak dan konflik meningkat menjadi perang berskala penuh pada tahun 1775, yang dikenal dengan Perang Revolusi Amerika.
Pada tahun 1777, Pasal Konfederasi mengatur pembentukan sebuah pemerintahan lemah yang bertahan sampai tahun 1789.
Declaration of Independence karya John Trumbull, 1776. Dengan kehendak rakyat, Tiga Belas Koloni merdeka dari Kerajaan Inggris.
Declaration of Independence karya John Trumbull, 1776. Dengan kehendak rakyat, Tiga Belas Koloni merdeka dari Kerajaan Inggris.
Setelah kekalahan Inggris di Yorktown oleh pasukan Amerika yang dibantu oleh Prancis, Amerika Serikat akhirnya menjadi negara merdeka.
Dalam Traktat Perdamaian 1783, Inggris mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas sebagian besar wilayah di sebelah timur Sungai Mississippi.
Para nasionalis menyerukan mengenai pembentukan pemerintahan federal yang jauh lebih kuat dengan cara memungut pajak, yang menyebabkan lahirnya konvensi konstitusional pada tahun 1787.
Setelah melalui debat panjang, Konstitusi Amerika Serikat akhirnya disahkan pada 1788 oleh ketigabelas negara bagian.
Kongres dan Dewan Perwakilan Rakyat pertama dibentuk dan George Washington ditunjuk sebagai presiden pertama – yang mulai menjabat pada 1789.
Bill of Rights, yang melarang pembatasan kebebasan pribadi dan menjamin berbagai perlindungan hukum, disahkan pada tahun 1791.
Sikap terhadap perbudakan juga berubah; semua negara bagian melarang perdagangan budak internasional, dan pemerintah federal mengkriminalisasikan kegiatan impor atau ekspor budak pada tahun 1807.
Seluruh negara bagian Utara menghapuskan perbudakan antara tahun 1780 dan 1804. Sementara itu, dengan tingginya produksi kapas setelah tahun 1820, bangsa kulit putih di Selatan memutuskan bahwa perbudakan adalah hal yang positif bagi semua orang, termasuk para budak.
Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada 1800-an, menyebabkan jutaan orang memeluk agama Protestan.
Di Utara, muncul beberapa gerakan reformasi sosial, termasuk abolisionisme.
Hasrat Amerika untuk memperluas wilayahnya ke arah barat memicu berkobarnya serangkaian peperangan dengan bangsa Indian.
Pembelian Louisiana dari Prancis oleh Presiden Thomas Jefferson pada 1803 memperluas wilayah Amerika Serikat hampir dua kali lipat dari ukuran sebelumnya.
Perang 1812 untuk menyingkirkan pengaruh Inggris semakin memperkuat nasionalisme Amerika Serikat.
Serangkaian serangan militer AS ke Florida membuat Spanyol menyerahkan koloni-koloninya di Pantai Teluk kepada Amerika Serikat pada tahun 1819.
Andrew Jackson menjadi presiden pada 1829 dan memulai serangkaian reformasi yang melahirkan era demokrasi Jacksonian, yang berlangsung dari 1830 – 1850.
Reformasi ini termasuk memperluas hak pilih bagi pria, dan beberapa penyesuaian dalam pelimpahan kekuasaan pada pemerintahan federal.
Kebijakannya ini juga memicu terbentuknya Sistem Partai Kedua, yang mengacu pada partai-partai dominan yang sudah ada sejak 1828 sampai 1854.
Kebijakan Trail of Tears pada 1830-an adalah contoh kebijakan penyingkiran Bangsa Indian dengan cara membangun reservasi khusus untuk mereka sendiri dengan subsidi tahunan dari pemerintah.
Amerika Serikat menganeksasi Republik Texas pada 1854, di tengah-tengah periode bergulirnya konsep “Manifest Destiny” (Pembuktian Takdir).
Traktat Oregon pada tahun 1846 antara AS dengan Inggris menyebabkan AS menguasai wilayah yang saat ini menjadi Amerika Serikat Barat Laut
Sebagai akibat dari kemenangan AS dalam Perang Meksiko-Amerika, Meksiko menyerahkan California pada tahun 1848, penyerahan ini termasuk sebagian besar wilayah yang saat ini membentuk Amerika Serikat Barat Daya.
Demam Emas California yang berlangsung pada 1848-1849 semakin memacu migrasi bangsa Barat ke daratan Amerika.
Jalur kereta api baru dibangun untuk memudahkan relokasi para pendatang. Hal ini semakin meningkatkan konflik dengan penduduk asli Amerika.
Selama setengah abad, lebih dari 40 juta kerbau atau bison Amerika dibantai dan diambil kulit dan dagingnya untuk memudahkan pembangunan jalur kereta.
Berkurangnya jumlah kerbau, yang menjadi makanan utama bagi suku Indian, menjadi pukulan serius bagi keberlangsungan kebudayaan pribumi di dataran Amerika. (lintong)