
BERITABATAM.COM, Jakarta – Masa pancaroba atau perubahan cuaca dari musim kemarau menuju musim penghujan akan rentan dengan penyakit.
Salah satunya penyakit banyak menyerang disaat perubahan cuaca ini adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyakit DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus DBD di Kota Batam yang jumlahnya terus meningkat.
Nyamuk aedes aegypti yang membawa virus ini diprediksi akan berkembang seiring perubahan kondisi cuaca tersebut.
“Kasus DBD ini bersifat fluktuatif, dan saat musim hujan seperti ini penyakit DBD akan meningkat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi Rabu, 20 Juli 2022.
Didi juga menjelaskan, penyebaran penyakit DBD di Kota Batam mengalami peningkatan pada periode semester satu 2022.
Dinkes Batam mencatat ada 521 kasus orang terinfeksi DBD, tiga orang penderitanya meninggal dunia.
“Ya, ada kenaikan bila dibandingkan tahun 2021, ada 365 orang jumlah kasus DBD pada periode yang sama,” ujar Didi.
Faktor perubahan cuaca lanjut Didi, jadi pendorong berkembangnya populasi sarang nyamuk pembawa virus DBD.
Kondisi musim penghujan tahun ini menjadi faktor meningkatnya kasus DBD.
Kasus DBD dengan jumlah tertinggi terjadi pada Januari 2022 sebanyak 85 kasus. Pada Februari tercatat 65 kasus, pada Maret terjadi kenaikan menjadi 75 kasus.
Sedangkan pada bulan April kasus DBD berjumlah 62 kasus, Mei dan Juni sebanyak 65 kasus, hingga 18 Juli ada 65 kasus DBD
Didi mengimbau, guna memberantas DBD diperlukan peran aktif masyarakat. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat yang mudah tergenang air menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. (bagus/hs)