
BERITABATAM.COM, Jakarta – dr Zaidul Akbar membeberkan manfaat bekam bagi kesehatan dan mampu mengobati berbagai penyakit.
Terapi bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif dari Timur Tengah dan Tiongkok yang telah dipraktikkan sejak ribuan tahun silam.
Saat ini, bekam menjadi salah satu pengobatan alternafif yang digandrungi berbagai kalangan.
dr Zaidul Akbar menuturkan bahwa terapi bekam mampu mengobati tekanan darah tinggi, sakit gigi dan penyakit lainnya.
Tidak itu saja, terapi bekam di disebutkan dr Zaidul Akbar mampu meningkatkan imunitas.
“Berbekam harusnya menjadi pilihan terbaik bagi umat islam untuk meningkatkan imunitas,” kata dr Zaidul Akbar seperti dikutip dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official yang diunggah 25 September 2021.
Selain itu, dr Zaidul Akbar Official mengungkapkan dengan mengandalkan puasa dan hijamah (bekam) akan sangat luar biasa bagi kesehatan tubuh.
Beberapa kondisi seseorang yang masuk dua kategori tersebut menurut dr Zaidul Akbar dari kanal YouTube Sehat Sunnah pada, Minggu 6 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
- Penderita Anemia
Bagi orang yang menderita anemia bekam justru dilarang karena bisa berbahaya. Sehingga oenderita anemia masuk kategori kontraindikasi mutlak.
Penderita anemia merupakan orang yang kekurangan sel darah merah, sehingga saat dibekam akan semakin berkurang.
“Orang-orang dengan anemia berat biasanya tidak kita sarankan untuk berbekam,” katanya.
- Vitalitas Lemah
Orang yang memiliki vitalitas tubuh lemah dilarang berbekam menurut dr Zaidul Akbar, sehingga masuk kategori kontraindikasi mutlak.
Jenis orang yang punya vitalitas tubuh lemah akan semakin drop kondisinya karena darahnya dikeluarkan.
“Orang-orang dengan vitalitas tubuh yang ngedrop ya itu tidak kita sarankan bekam,” ujarnya.
- Penderita HIV
Penderita HIV pada dasarnya boleh dibekam, namun harus dengan cara khusus agar aman. Hal utu membuat pendeirta HIV masuk kategori kontraindikasi relatif.
Apabila berbekam harus dilakukan dengan ketat agar darah yang keluar tidak sampai terkena orang yang membekam.
“Ini hubungannya dengan darah, artinya jangan sampai saat bekam terjadi perlukaan kemudian darahnya itu nanti kena ke orang yang membekam,” katanya.
- Wanita Hamil
Wanita hami termasuk kategori kontraindikasi relatif. Artinya boleh dibekam apabila kondisinya kuat.
Namun, apabila kondisinya lemah menurut dr Zaidul Akbar ada pakar kesehatan yang melarang untuk berbekam.
- Kejang
Orang yang punya penyakit kejang-kejang termasuk kategori kontraindikasi mutlak untuk dibekam.
Hal itu dikarenakan bekam bisa memperburuk penyakit kejang-kejang yang sedang dideritanya tersebut.
- Wanita Haid
Wanita haid pada dasarnya tidak dilarang untuk dibekam, baik secara medis atau pun sunnah, seingga masuk kategori kontraindikasi relatif
Namun, dr Zaidul Akbar menganjurkan agar wanita haid menyelesaikan masanya terlebih dahulu baru dibekam.
Hal itu karena kondisi mood atau perasaan wanita haid yang kadang berada di titik terendah.
- Penderita Luka di Kulit
Bagi orang yang punya luka di kulit diakibatkan jamur dan bakteri, seperti panu pada dasarnya boleh dibekam.
Namun, orang-orang tersebut tidak boleh dibekam pada posisi tepat di atas luka yang ada di tubuhnya, sehingga masuk kategori kontraindikasi relatif.
- Penderita Tumor
Sama seprtti penderita luka pada kulit, orang yang memiliki tumor dilarang berbekam pada area tumbuhnya penyakit tersebut.
Hal utu justru akan memperparah kondisi tumor yang ada karena terluka akibat bekam.
Penderita tunor masuk kategori kontraindikasi relatif, karena boleh dibekam asal tidak pada tempat tumbuhnya penyakit.
- Hipertensi
Orang yang punya penyakit hipertensi dilarang berbekam karena akan semakin menurunkan kesehatannya.
Penderita hipertensi sebaiknya dinormalkan terlebih dahulu tekanan darahnya, baru bisa dibekam.
Hal itu membuat penderita hipertensi saat kambuh merupakan orang yang kontraindikasi mutlak untuk dibekam.
Itulah sembilan jenis orang yang dilarang bekam berdasarkan kategori kontraindikasi mutlak dan relatif menurut dr Zaidul Akbar. (redaksi)