
BERITABATAM.COM, Karimun – Puluhan siswa di Karimun yang diamankan di Kantor Satpol PP menolak melakukan tindakan tak terpuji.
Para siswa ini membantah, usai upacara hari Kemerdekaan, mereka melakukan konvoi dan melakukan pengrusakan bendera merah putih.
Dimana usai mengikuti upacara Hari Kemerdekaan di Coastal Area itu sendiri, mereka langsung nongkrong.
Di saat lagi nongkrong itu, tiba-tiba datang petugas dari Satpol PP dan menggiring ke kantor.
Klarifikasi yang disampaikan puluhan siswa di Karimun dengan mendatangi kantor lendoot.com, sepulang dari Kantor Satpol PP.
Mereka mendatangi kantor media yang memberitakan kasus pengrusakan bendera merah putih di Coastal Area yang sempat heboh.
Dari artikel yang terbit itu, mereka keberatan foto mereka saat diberikan pengarahan di Kantor Satpol PP muncul.
Mereka mengaku hanya dikumpulkan akibat ulah beberapa siswa lain yang tidak simpatik terkait pengrusakan bendera merah putih di Coastal Area.
“Kami bukan pelakunya, om. Kami memang dikumpulkan di Kantor Satpol PP, lalu kami diberikan pengarahan,” ujar satu diantara siswa yang datang itu menjelaskan.
Lebih jauh dikatakannya, siswa yang diamankan Satpol PP ini diminta membantu menyampaikan ke yang lain, kalau perbuatan itu sangat tidak baik dan bisa disanksi hukum.
Dengan munculnya pemberitaan itu, mereka jadi khawatir, siswa yang diamankan di Satpol PP itu adalah sebagai pelaku dan merusak nama baik pribadi mereka.
“Iya bang. Mohon bantu diklarifikasi,” ujar siswa lainnya.
Kasi Ketertiban Umum Satpol PP Karimun, Chairis Wandy yang turut hadir dalam pertemuan santai itu mengatakan memang mengamankan dan mengumpulkan mereka untuk diberikan pengarahan.
“Kita amankan dan kita kumpulkan karena mereka juga bergerombol. Kita juga berikan pengarahan agar mereka tidak melakukan aksi seperti itu,” katanya
Untuk diketahui, sejumlah siswa diduga melakukan pengrusakan terhadap bendera merah putih yang terpasang di sepanjang Coastal Area. Beberapa di antaranya merupakan siswa berseragam sekolah yang saat itu berkonvoi. (redaksi)