
BERITABATAM.COM, Natuna,- Krisis BBM (Bahan Bakar Minyak) berlangsung di Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. Hal ini di karenakan kapal transportir dari Depot Pertamina Selat Lampa menuju Subi mengalami keterlambatan akibat cuaca Ekstrim sehingga warga Subi pengguna pertalite dan solar subsidi kini menjerit.
Selain BBM Pertalite kosong terhitung mulai tanggal 13 Desember tahun 2022, BBM solar subsidi juga sudah hampir beberapa pekan tidak dapat memenuhi kebutuhan para nelayan Subi saat hendak melaut memenuhi biaya kebutuhan hidup sehari hari.
Untuk jatah kuota BBM solar bersubsidi untuk nelayan Subi berjumlah 43 Kilo Liter perbulannya belun dapat direalisasikan, hal ini dikarenakan kapal transportir minyak melalui rekanan Pertamina Natuna belum bisa bergerak dari Selat Lampa menuju Kecamatan Subi akibat cuaca ekstrim.
Wan Syazali, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Kabupaten Natuna menbenarkan, bahwasanya saat ini kapal pengangkut minyak rekanan pertamina ke Kecamatan Subi mengalami keterlambatan dikarenakan faktor cuaca keadaan gelombang laut Natuna cukup tinggi.
“Sudah saya konfirmasi ke transportir rencana semalam hari senin berangkat, tidak dapat izin Syahbandar,semoga tanggal 15 keatas bisa diantar,” ucap Wan Syazali, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Kabupaten Natuna 13 Desember 2022 siang
Selain keluhan kelangkaan BBM Pertalite dan solar subsidi di wilayah Subi, Nelayan Subi juga kini mengeluh karena adanya informasi beredar, bahwasanya, terhitung mulai Desember tahun 2022, kapal pengangkut BBM solar subsidi nelayan Subi diantar secara bertahap.
Hal ini menimbulkan kesulitan, dimana jatah minyak Nelayan perbulannya harus di bagi menjadi setengah. Sehingga nelayan kekurang BBM saat melaut.
”Kalau di bagi dua jatah perbulan minyak tidak cukup untuk melaut. kami hampir mencapai 100 mil juga kalau melaut mencari ikan, sementara kalau menunggu sampai tahap II pengantaran minyak juga tidak ada kepastian, apa lagi ini sudah mau masuk pertengahan Bulan.” ucap Nelayan Subi.
Informasi yang didapat,kapal kayu milik Haji Sanusi yang juga merupakan owner SPBU di Kecamatan Subi ini merupakan kapal pengangkut BBM yang bisa membawa keseluruhan jatah kuota Subi, sementara informasi beredar untuk kapal tangker BBM milik PT Patra hanya membawa setengah jatah kouta BBM Subi.
Sementara hingga berita diterbitkan,Evandrey kepala Cabang Pertamina Natuna dan pihak transportir, Gazali belum merespon konfirmasi berita dari Media terkait hal ini.
Diketahui, saat ini juga sedang merayakan hari jadi HUT Kecamatan Subi ke 20 tahun, aktifitas masyarakat menggunakan sepeda motor lebih dari biasanya, sehingga kebutuhan BBM Pertalite yang tidak masuk hingga pertengahan bulan Desember menjadi hal sulit bagi masyarakat. (redaksi)