
BERITABATAM.COM, Batam – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melepas 108 Ton ekspor rumput laut pada Selasa, 12 September 2023.
Pelepasan ekspor rumput laut sebanyak 8 Kontainer ini didorong oleh beragam pihak yang menjadi bagian dalam pengembangan konsep socio-entrepreneurship.
Ekspor ini diketahui sudah lama dijalankan oleh kelompok nelayan binaan DPD Pospera Kepri. Lalu, ekspor ini sebuah keberhasilan untuk mengembangkan sumber ekonomi alternatif untuk masyarakat.
Diketahui, DPD Pospera Kepri sejak tahun 2019 telah fokus membangun sumber ekonomi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat setempat agar bisa bertahan di tengah gejolak ekonomi akibat pandemi.
Sumber ekonomi alternatif tersebut merupakan konsep pemberdayaan dan pendampingan masyarakat.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara membentuk kelompok-kelompok nelayan atau komunitas sosial, sehingga dapat memanfaatkan kehadiran rumput laut sebagai sumber ekonomi, dan solusi di tengah masyarakat.
Ketua DPD Pospera Kepri, Hazhary menuturkan pentingnya dalam dunia bisnis menerapkan konsep socio-entrepreneurship untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dikatakan, Hazhary bahwa dunia business tidak dilarang seorang mencari keuntungan, namun ada yang lebih penting dari sekedar keuntungan pribadi semata, yakni membangun ekonomi orang banyak.
“Disitulah konsep socio-entrepreneurship diterapkan agar membangun sumber ekonomi alternatif, sehingga melibatkan komunitas sosial dalam jumlah banyak,” kata Hazhary.
Lagi, dikatakan Hazhary bahwa pemerintah setempat belum memberikan dukungan akses luas terhadap pelaku usaha UMKM yang menerapkan socio-entrepreneurship.
“Sampai hari ini Wali Kota Batam atau Ex-Officio BP Batam belum memberikan perhatiannya terhadap pelaku UMKM,” terangnya.
Dirinya menegaskan sampai saatbini pelaku business UMKM yang melibatkan komunitas sosial dalam jumlah besar masih kesulitan mendapatkan lahan untuk mengembangkan usahanya.
“Tentu, kami siap untuk membayar kewajiban kami seperti investor lainnya, dan kami siap untuk membangunnya langsung. Namun, karena kelasnya UMKM luput dari perhatian pemerintah setempat,” tegasnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah sibuk mengurusi kapital skala besar, padahal sama hal nya mengajarkan satu dua pebisnis. Dan menguatkan satu UMKM sama dengan membangun ekonomi satu kelompok sosial.
“Kami harap pelaku UMKM diberikan kemudahan agar bisa go-internasional seperti yang diharapkan Presiden Jokowi. Perlu diketahui, pertahanan terbesar negeri ini saat pandemi justeru berada di tangan UMKM,” urainya lagi.
Disamping itu, Dewan Pembina DPD Pospera Kepri, Rizki Faisal sangat mendukung pengembangan konsep socio-entrepreurship di tengah masyarakat Batam, dan Kepri umumnya.
“Kita pada prinsipnya sangat mendorong dan terus mendukung pengembangan pelaku usaha, yang sejatinya melakukan pemberdayaan masyarakat terutama yang melibatkan masyarakat secara langsung, baik itu dalam sektor pertanian, perikanan, budi daya, maupun perdagangan,” ujar Rizki Faisal.
Rizki mengharapkan pelaku usaha skala UMKM agar terus diperhatikan oleh pemerintah dalam mengembangkan usahanya. UMKM merupakan benteng ekonomi rakyat.
“Kami berharap keberadaan pelaku usaha skala UMKM agar terus diperhatikan oleh pemerintah,” harapnya.
Pihaknya berharap kepada BP Batam untuk menyikapi persoalan tanah di Batam yang sudah dikelola BP Batam, bahwa para UMKM dapat diberikan ruang, diberikan tanah untuk mereka bisa membangun pondasi businessnya sehingga dapat melejit go internasional.
“Kalau mendapatkan lahan 5 Ha saja mereka merasa kesulitan, bagaimana mereka bisa membangun. Sementara kita disibukkan mencari investor dari luar terus menerus, investor UMKM dari dalam negeri yang melibatkan banyak komunitas malah terlupa untuk dilirik,” tutupnya. (Oppy).