
BERITABATAM.COM – Organisasi merupakan tempat perkumpulan atau wadah seseorang untuk melakukan proses agar tercapainya tujuan bersama.
Di Indonesia banyak organisasi baik itu organisasi di bidang kemahasiswaan maupun organisasi di tingkat masyarakat.
Organisasi tentu memiliki peran yang sangat penting di tengah masyarakat.
Karena masyarakat biasanya memandang orang yang memiliki organisasi adalah orang yang aktif di kegiatan sosial masyarakat.
Baik itu organisasi mahasiswa maupun ormas-ormas yang ada di tengah masyarakat.
Tujuan organisasi sebenarnya adalah tempat belajar bagi masyarakat maupun mahasiswa.
Banyak organisasi yang bisa memberikan output yang menarik kepada anggota.
Soft skill dari seseorang biasanya hadir lewat organisasi. Karena organisasi adalah jalan yang bisa saja ditempuh untuk mencapai tujuan seseorang.
Kita bisa melihat orang-orang hebat lahir dari organisasi. Latar belakang orang-orang hebat yang ada di tengah masyarakat lahir dari berbagai organisasi tertentu baik itu mahasiswa maupun organisasi masyarakat.
Apa hubungannya organisasi dengan pilkada?
Tentu bahasan ini sangat menarik untuk diulas, karena menjelang pilkada banyak organisasi-organisasi membenahi mulai dari struktur, keanggotaan dan lainnya.
Tidak jarang juga muncul organisasi-organisasi baru yang ada di tengah masyarakat maupun mahasiswa.
Hal ini yang menjadi topik yang menarik karena fenomena seperti ini sering terjadi menjelang pemilihan.
Perkumpulan-perkumpulan masyarakat hadir sekaan-akan menyambut pilkada ini.
Organisasi tentu akan sangat dilirik oleh pasangan calon saat pilkada karena pasangan calon tentu membutuhkan suara dari organisasi tersebut.
Akhir-akhir ini, sebelum pelaksanaan pilkada serentak 27 November mendatang, banyak hal yang dilakukan oleh elit politik agar bisa meraup suara agar bisa memenangkan pilkada.
Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan organisasi-organisasi untuk mendekatkan diri atau berbagi kursi dan panggung sebelum pelaksanaan pilkada.
Fenomena seperti ini baru penulis lihat sebelum pelaksanaan pilkada kali ini.
Pergerakan yang dilakukan oleh elite politik tentu lebih masif dibandingkan dengan pemilihan umum.
Sudah menjadi rahasia umum, sebelum pelaksanaan pilkada berbagai cara dilakukan oleh elite politik untuk bisa mencapai tujuan meraup suara dari rakyat.
Fenomena seperti ini perlu juga dikaji secara mendalam, kenapa ini hanya terjadi sebelum pelaksanaan pilkada saja.
Di hari-hari biasa keberadaan organisasi atau Ormas hanya dinggap sepele oleh pejabat publik di daerah.
Pemerintah hanya melirik organisasi-organisasi yang memiliki masa yang banyak dan sebelum pelaksanaan pilkada apa saja organisasi akan ditampung aspirasinya oleh pasangan calon berbeda ketika calon tersebut sudah mendapatkan kursi di pemerintahan.
Pasangan calon tersebut secara kasar sudah membuat organisasi seakan-akan sepele di mata dia.
Karena banyak orang hebat lahir dari berbagai organisasi.
Hal ini yang membuat pasangan calon tidak konsisten dengan janji politik yang dia berikan.
Fenomena-fenomena seperti ini wajib diberikan solusi kepada pemerintahan.
Penulis mengatakan tidak semua pasangan calon seperti saat ini tetapi secara garis besar, banyak masyarakat yang kecewa dengan oknum pemerintahan melupakan janjinya ketika saat kampanye sebelum duduk di pemerintahan.
Hal ini yang perlu diwanti-wanti kepada pasangan calon saat pilkada, karena pilkada bukan hanya suara di saat pemungutan suara berlangsung melainkan untuk kemajuan daerah 5 tahun kedepan.
Organisasi-organisasi yang baru atau organisasi yang sudah besar bukan hanya sebagai lumbung suara saja melainkan cara orang-orang yang berkumpul untuk bersama-sama membangun daerah di masa depan.
Pasangan calon harus mengetahui aspirasi dari organisasi yang telah mendukung pasangan calon tersebut bahkan mencari suara di tengah masyarakat.
Peran organisasi di tengah pilkada saat ini begitu penting karena masyarakat di daerah tidak segan menberikan aspirasi kepada salah satu organisasi.
Maka dari itu pasangan calon harus bisa memenuhi tuntutan dari organisasi yang menyuarakan suara rakyat.
Untuk itu, pilkada merupakan panggung politik bagi pasangan calon.
Pasangan calon yang ditetapkan harus berhati-hati dengan organisasi-organisasi atau Ormas yang ada di tengah masyarakat karena bisa saja Ormas tersebut memberikan aspirasi apabila tidak didengarkan akan mengalihkan dukungan.
Hal ini yang membuat pasangan calon agar tidak menjadi oknum yang tidak mendengarkan aspirasi masyarakat ketika sudah duduk di kursi pemimpin daerah nanti.
Aspirasi masyarakat adalah tujuan utama karena pemerintah adalah pelayan dari masyarakat dan kesejahteraan masyarakat berasal dari pemimpin yang baik bukan pemimpin yang hanya mencari suara, berjanji lalu hidup bermewah-mewah di tengah penderitaan masyarakat. (ria fahrudin)
Penulis Adalah Abdul Jamil Al Rasyid Lahir di Padang Pariaman, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas