
BERITABATAM.COM, Batam – Dinsos dan Satpol PP Kota Batam diduga melakukan kekerasan terhadap pedagang tisu atraktif yang biasa mangkal di Simpang Jam, Kota Batam.
Tindakan represif itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB di dekat Pos Polisi Simpang Jam pada Rabu, 26 Maret 2025.
Pemuda bernama Muhammad Abdullah (24 tahun) mengalami luka hmpir di sebujur tubuhnya.
“Saya Bru keluar dari belakang Pos Polisi dengan membawa stik dan peralatan yang biasa pakai atraksi. Tapi saya gak niat jualan hari ini, saya ambil peralatan untuk melatih anak-anak di rumah malam ini,” kata Abdullah kepada media Rabu, 26 Maret 2025.
Abdullah menceritakan kejadian naas itu, ketika dirinya dari balik pos polisi simpang jam dengan membawa peralatan atraksi, bersamaan datang mobil dinsos bersama satpol PP.
Mereka berjumlah sekitar 8-9 orang langsung menyeret Abdullah untuk dibawa ke mobil, tapi pemuda itu melakukan perlawanan.
Tangannya sempat diborgol oleh mereka. Abdullah terpelanting dan tertabrak mobil Land Cruiser warna hitam.
Abdullah pun pingsan, lalu ditolong oleh polisi jaga pos, dan ketika tersadar sudah berada dalam pos polisi.
“Setelah itu saya berjalan tertatih ke Pangkalan Ojek depan RS. Awal Bros. Di situ biasa ada kawan. Luka juga belum sempat diobati ini,” urai Abdullah sambil menahan sakit.
Abdullah akhirnya pergi ke RS Budi Kemuliaan untuk meminta visum agar bisa membuat laporan kepada polisi.
Namun permintaan visum ditolak pihak rumah sakit dan disarankan untuk membuat Laporan Polisi terlebih dahulu.
Abdullah mencoba berkomunikasi dengan anggota polisi yang dikenal, ternyata sudah ada laporan dari pihak Dinsos Kota Batam, yang menyatakan Abdullah sebagai orang yang bermasalah.
“Kami tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang. Mungkin besuk pagi buat laporannya, atau malam ini kalau ada yang bisa fasilitasi. Biar saya tidak dipimpong, karena BDAN juga terasa sakit kalau dipakai jalan.” Jelasnya.
Abdullah menambahkan, bahwa tindakan kekerasan dari Dinsos dan Satpol PP bukan yang pertama, sebelumnya sudah pernah terjadi beberapa kali.
Terakhir dilaporkan ke Polsek Sekupang, karena kejadian masuk wilayah tersebut.
Namun dibilang justru sudah sampai, padahal Abdullah tidak pernah merasa beramai dan terjadi perdamaian.
“Mungkin mereka kesal dan dendam ke saya karena pernah melaporkan mereka ke kantor polisi. Sehingga kejadian tadi sore itu tiba-tiba saja menyerang saya. Menyeret dan memborgol tangan, karena saya melawan kemudian ad yang menendang dan memukul.” Pungkasnya. (ria fahrudin)