
![]() |
Ilustrasi |
JAKARTA–BERITABATAM.COM –Saat ini, narasi provokasi dengan mudah menyebar melalui media sosial. Namun apapun infonya jangan ditelan mentah-mentah sehingga menyulut amarah yang bisa memecah belah dan merusak persatuan bangsa.
“Media sosial dan dunia maya mudah sekali digunakan kelompok tidak bertanggung jawab untuk melakukan provokasi. Apalagi kalau ada masyarakat yang tidak paham terhadap situasi dan permasalahan yang sebenarnya, itu tentu akan sangat berbahaya sekali,” ujar Aliansyah Mahadi dalam keterangannya dikutip dari sindonews.com, Kamis, 8 Oktober 2020.
Aliansyah melanjutkan, informasi yang bisa memecah belah persatuan tentunya juga harus diwaspadai. Menurutnya, perlu ada imbauan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga bangsa ini.
“Kita jangan terprovokasi dengan hal negatif. Dan selama ini kita sudah selalu mencoba untuk membangun rasa kekeluargaan, persatuan antar-sesama suku bangsa,” kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel itu.
Untuk menanggulangi hal ini, dia mendorong agar anak muda atau kaum milenial ikut dilibatkan. Karena, generasi muda ini sangat enerjik, punya pemikiran atau gagasan yang visioner. Dia mencontohkan langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Duta Damai Dunia Maya.
“Ini bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan masyarakat, dan berikan pencerahan agar terhindar dari provokasi dan perpecahan,” imbuhnya.
Sejumlah kejadian yang sempat terjadi di Tanah Air dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulang kembali. Dan peran dari tokoh-tokoh agama, ulama diperlukan untuk selalu memberikan kesejukan yang menjadi panutan bagi masyarakat, jelasnya.
“Tentunya kami selalu ingatkan kepada ketua adat, tokoh-tokoh masyarakat, atau tokoh agama untuk saling bersinergi, saling bersatu, saling mengingatkan untuk tidak terprovokasi terhadap hal-hal yang bisa menghancurkan,” tandasnya. (*)