
BERITABATAM.COM, Jakarta – Kepala komando serangan Amerika Serikat (AS) Jenderal Frank McKenzie, Jumat 17 September 2021 meminta maaf atas dugaan salah sasaran terhadap serangan Drone Amerika di Kabul, 29 Agustus 2021 lalu.
Dalam serangan itu, dikabarkan setidaknya 10 orang tewas. Dan tujuh orang diantaranya yang terbunuh adalah anak-anak yang sama sekali tak terkait ISIS atau gerakan lain.
Frank McKenzie menyatakan pihaknya berniat menyerang ISIS Khurasan (ISIS K), namun dia menyebut sebagai tindakan salah sasaran.
“Ini adalah sebuah kesalahan dan kami meminta maaf,” ujar Jenderal McKenzie dilansir Al Jazeera, Jumat 17 September 2021.
Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kesalahan ini akan menjadi pelajaran bagi pihaknya ke depan.
Sejumlah media sudah merilis nama-nama korban serangan tersebut. Dua korban masih berusia 2 tahun, 1 korban berusia 30 tahun, dan korban tertua berusia 40 tahun.
Berikut nama-nama korban serangan drone AS di Kabul pada 29 Agustus 2021:
Sasaran Membunuh Anak-anak Usia 2, 3, dan 4 Tahun /Twitter @wolfblitzer
Farzah Ahmadi usia 9 tahun
Faisal Ahmadi usia 10 tahun
Zemari Ahmadi usia 40 tahun
Zamir Ahmadi usia 20 tahun
Naseer Ahmadi usia 30 tahun
Binyamen Ahmadi usia 3 tahun
Armin Ahmadi usia 4 tahun
Sumaya Ahmadi usia 2 tahun
Malika Ahmadi usia 2 tahun
Ahmad Naser usia 30 tahun
Sebagian warganet yang menanggapi salah sasaran serangan AS di Kabul agak konyol.
Frank McKenzie mengatakan pada 29 Agustus lalu, pasukan AS memantau sebuah mobil Toyota putih selama 8 jam di sebuah lokasi di Kabul.
Laporan intelijen menyebutkan lokasi mobil Toyota tersebut sebagai tempat para agen ISIS sedang mempersiapkan serangan ke bandara Kabul (serangan yang menewaskan 13 tentara AS).
Hasil penyelidikan menyebutkan ternyata salah sasaran hingga Pentagon dan petinggi militer AS mengaku salah. (***)