
BERITABATAM.COM, Jakarta – Konsisi dunia saat ini sudah dipenuhi dengan teknologi yang sungguh canggih.
Dalam situasi kecanggihan teknologi ini, banyak juga orang yang sudah terkikis budaya yang ada sejak dahulu.
Namun masih sebahagian sebahagian dari masyarakat yang serba maju ini ada juga yang percaya dengan ramalan.
Dalam budaya kita secara umum dipercaya bahwa nasib atau takdir dalam hidup berumah tangga.
Dimana baik buruk berumahtangga itu ditentukan oleh hari kelahiran masing-masing pasangan suami-istri.
Bali adalah pulau yang terkenal karena keindahan alam dan budayanya.
Kepercayaan akan adat dan budaya di Bali sangatlah kental. Mereka memiliki kepercayaan yang sama.
Adapun kesamaannya terhadap ramalan yang berhubungan dengan hari kelahiran, khususnya ramalan yang berhubungan dengan perjodohan.
Ada perjodohan yang baik, ada pula perjodohan yang buruk. Patemon ramalan jodoh ini dihitung berdasarkan wewaran Bali.
Yang menjadi patokan atau dasar dari ramalan ini adalah pertemuan antara Saptawara, Pancawara, dan Sadwara antara kedua pasangan atau calon suami-istri.
Saptawara adalah nama dari sebuah pekan yang terdiri dari 7 hari, yaitu: Redite, Soma, Anggara, Buda, Wraspati, Sukra, Saniscara.
Pancawara adalah nama dari sebuah pekan yang terdiri dari 5 hari, yaitu: Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon.
Sadwara adalah nama dari sebuah pekan yang terdiri dari 6 hari, yaitu: Tungleh, Aryang, Urukung, Paniron, Was, Mahulu.
Apabila ketiganya dipadukan maka akan mendapatkan suatu gambaran atau ramalan tentang kehidupan kita.
Pal Sri Sedana adalah suatu ramalan untuk mengetahui rejeki, takdir atau nasib seseorang.
Ramalan ini berdasarkan hari kelahirannya dengan menjumlahkan neftu (urip) Saptawara, Pancawara, dan Sadwara.
Patemon perjodohan ini cukup populer dan seringkali dijadikan patokan atau panduan dalam mencari jodoh.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang harmonis, bahagia dan sejahtera.
Untuk mencoba ramalan ini silahkan cek di primbon.com. Hasil ramalan bisa saja saling bertentangan pada setiap patemon.
Hasil ramalan yang positif (baik) dapat mengurangi pengaruh ramalan yang negatif (buruk), begitu pula sebaliknya.
Jangan mudah memutuskan suatu hubungan hanya karena perhitungan suatu perjodohan itu buruk menurut petungnya.
Karena ada cara untuk mengatasinya yaitu dengan mencarikan hari yang menurut petungnya baik untuk akad nikah. (bagus/hs)