
BERITABATAM.COM, Batam – Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 tinggal menghitung hari.
Menjelang Nataru 2023 ini, bisnis angkutan barang antar provinsi dengan jalur kapal meningkat.
Peningkatan arus angkutan barang dengan kendaraan Pick-up pun terjadi di jalur kapal Roll On Roll Off (Roro).
Di Pelabuhan ASDP Telagapunggur, Kota Batam, Provinsi Kepri pun menunjukan geliat bisnis ekspedisi dengan tujuan Sungai Pakning, Provinsi Riau.
Namun sayangnya, dibalik meningkatnya geliat bisnis ekspedisi ini dibarengi dengan tindakan yang tidak terpuji.
Dimana, diduga terjadi praktek pungutan liar (Pungli) yang dialami para supir angkutan ekspedisi itu sendiri.
Tidak tanggung-tanggung, aktivitas pungli yang terjadi di Pelabuhan ASDP Telagapunggur ini angkanya mencapai miliaran rupiah.
Pantauan media ini, puluhan kendaraan Pickup jenis L300 memadati area pelabuhan asdp. Bahkan ada yang memilih untuk bermalam di pelabuhan tersebut.
Informasi yang dihimpun beritabatam.com di seputaran pelabuhan ASDP, praktek jual beli nomer antrian sudah lama berlangsung.
“Jual beli nomor antrian di pelabuhan ASDP sudah menjadi rahasia umum. Hingga saat ini tidak ada satupun yang berani menghentikan praktek pungli berjemaah itu,” ujar salah seorang supir yang mengaku pasrah dengan kondisi ini.
Dikatakannya, jika tidak mengikuti aturan pengurus, maka kendaraan tidak diizinkan untuk beraktivitas di pelabuhan milik Negara (Pt ASDP Indonesia Ferry/persero).
Disebutkannya, uang pungli nomor antrian biasanya diserahkan pemilik kendaraan kepada pengurus alias calo di pelabuhan ASDP Telagapunggur.
Dan, katanya lebih jauh, untuk jumlahnya bervariasi. Setidaknya, setiap kendaraan yang ingin nomor antri harus mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah.
“Setiap kendaraan pickup yang akan berangkat melalui kapal Roro dari batam tujuan sungai Pakning. Dari tangan calo uang pungli diserahkan kepada oknum petugas pelabuhan ASDP,” ujar supir ini lemas.
Ditempat terpisah, Arianto Manager Operasional Pt ASDP Telagapunggur membantah isu adanya jualbeli nomor antrian anggotanya.
“Siapa yang mengatakan ada jual beli nomor antrian kasi tau saya dan tunjukan orangnya,” kata arianto dengan nada tinggi. (ria fahrudin)