BERITABATAM.COM, Riau – Lemang merupakan salah satu makanan khas tradisional di Desa Pulau Binjai, Kuantan Singingi, Riau.
Masyarakat di Desa tersebut, sebagian besar merupakan penghasil lemang.
Tak tanggung-tanggung mereka mampu memproduksi lemang yang terbuat dari beras ketan mencapai puluhan kilo setiap harinya.
Berjualan lemang merupakan salah satu pendapatan masyarakat setempat.
Salah satu pembuat lemang di Desa Pulai Binjai, Fatimah Sahidah mengatakan, masyarakat di Desa ini, terutama kaum perempuan sudah puluhan tahun menekuni pekerjaan sebagai pembuat Lemang.
“Kami sudah membuat lemang selama 44 tahun atau dimulai sejak 1979. Kalau ada kegiatan festival pacu jalur penjualan lemang meningkat pesat bila dibandingkan berjualan dihari biasa”, ujar Fatimah Selasa, 15 Agustus 2023
Dikatakan Fatimah, berjualan Lemang di pasar hanya menghabiskan bahan baku (Beras Ketan) hanya sedikit saja.
Tetapi kalau ada festival pacu jalur, masyarakat dapat membuat ratusan buah lemang siap santap.
“Peminat lemang tidak hanya di kecamatan Kuantan Mudik saja, tetapi sampai ke Kabupaten Indragiri Hulu. Karna banyak pembeli lemang yang menjadikan lemang sebagai oleh-oleh untuk keluarganya dirumah”, ucapnya.
Di tempat terpisah, Fadhilah salah satu mahasiswa kukerta UNRI Desa Pulau Binjai 2023 menuturkan, dengan banyaknya masyarakat memproduksi makanan tradisional yang ada di desa pulau Binjai ini, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Berjualan lemang menjadi penghasilan tambahan untuk keluarga. Sebagai Mahasiwa kami harus memdorong agar pengrajin Lemang ini terus berkembang”, pungkas Fadhilah.
Untuk diketahui, bahan baku utama dalam pembuatan kuliner lemang adalah, beras ketan, kemudian dimasukan ke dalam bambu juga dicampuri santan kelapa murni.
“Untuk menghasilkan lemang yang berkualitas harus telaten dalam memanggangnya. Pemanggangan membutuhkan waktu kurang lebih empat jam. Api untuk memanggang harus bagus, sehingga tingkat kematangannya merata,” kata Fatimah sahidah. (ria fahrudin/fajar)