
BERITABATAM.COM, JAKARTA – Konsumsi gula yang berlebihan kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Lalu, berapakah batas jumlah konsumsi gula harian yang disarankan?
Gula merupakan bahan pemanis yang sering ditambahkan dalam berbagai hidangan, baik makanan maupun minuman. Secara ilmiah, gula didefinisikan sebagai monosakarida atau disakarida yang secara khusus digunakan untuk mengorganisasi penyimpanan energi.
Konsumsi gula yang berlebihan selalu dikaitkan dan memang terbukti dapat mengganggu kesehatan terutama pada darah dan jantung. Banyak orang yang kemudian berlomba-lomba untuk menghindari konsumsi gula.
Namun gula juga masih dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan fungsinya, salah satunya sebagai cadangan energi.
Maka, hal yang perlu dilakukan adalah selalu teliti dengan segala konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula di dalamnya.
Dilansir melalui Verywell Fit, yang dikutip detik.com, keberadaan gula dalam makanan atau minuman kemasan ini sulit untuk dideteksi. Gula memiliki banyak nama lain yang mungkin akan sulit untuk dihapalkan satu per satu.
Beberapa nama gula yang biasa digunakan dalam kemasan misalnya sukrosa, sirup jagung, fruktosa, molase, maltosa, dekstrosa dan lain-lain. Ini yang kemudian secara tidak langsung akan menyembunyikan gula dari konsumen.
Setiap 5 tahun sekali, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia di Amerika Serikat secara rutin memperbaharui terkait rekomendasi batasan asupan gula harian.
Menurut batasan yang berlaku pada tahun 2020-2025, konsumsi gula tidak boleh lebih dari 10% kalori harian.
Jika batas konsumsi kalori harian sebanyak 2.000 kalori maka asupan gula tidak boleh melebihi dari 200 kalori. Dalam 1 gram gula saja sudah mengandung 4 gram kalori. Ini berarti bahwa konsumsi gula tidak boleh melebihi dari 50 gram per harinya.
Asosiasi Jantung Amerika juga menetapkan batasan-batasan aman konsumsi gula untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi pada kesehatan jantung.
Pada pria disarankan untuk konsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh gula per hari. Sedangkan pada wanita disarankan untuk tidak lebih dari 6 sendok teh gula per hari.
Hal ini juga senada dengan aturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes menyatakan bahwa batas asupan gula harian masyarakat Indonesia setara 10% dari total energi yang setara dengan 200 kkal.
Dosis gula ini jika dihitung dalam sendok makan hanya sekitar 4 sendok makan atau 50 gram/orang/hari.
Bahkan, alternatif pemanis lainnya juga tidak sepenuhnya bebas dari gula dan aman untuk dikonsumsi sebagai pengganti gula. Misalnya pemanis seperti sakarin, sukrosa dan aspartam.
Dalam jumlah yang sehat, gula ini masih dibutuhkan oleh tubuh. Jika asupannya kurang atau berlebihan akan ada efek kesehatan yang mungkin akan timbul.
Misalnya seperti kesehatan jantung, otak, mood atau suasana hati, serta keseimbangan komposisi di dalam tubuh.
Beberapa makanan seringkali dianggap sehat sekalipun nyatanya masih mengandung gula yang tersembunyi dan membuat total gula yang ada di dalamnya menjadi terlalu tinggi.
Beberapa makanan tersebut adalah yogurt, roti yang terbuat dari tepung, camilan seperti biskuit, saus, minuman berkarbonasi, minuman kalengan, dan berbagai makanan kemasan lainnya.
Mengendalikan asupan gula ini sebenarnya akan mendatangkan keuntungan yang sangat baik untuk tubuh. Seperti pengelolaan diabetes yang lebih seimbang, kemudahan menurunkan berat badan, kendali suasana hati, kesehatan pencernaan serta kondisi lainnya termasuk penyakit yang dimiliki.
Mengurangi asupan gula sebenarnya akan cukup mudah jika dilakukan dengan konsisten dan komitmen penuh. Caranya pun cukup sederhana.
Cara yang paling awal bisa dilakukan dengan mengurangi atau membatasi konsumsi gula yang berasal dari kemauan diri sendiri atau dengan rutin memeriksa label kemasan sebelum membeli produk makanan atau minuman dari toko. (*)