Subar – Beritabatam.com | Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan jumlah warga yang mengungsi pascagempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat mencapai 19.435 orang. Data berdasarkan laporan yang masuk hingga hari ini pukul 08.00 WIB.
“Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M 6,2,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin (18/1).
Dari 19.435 warga mengungsi, tercatat 15.014 orang ada di Kabupaten Mamuju dan 4.421 lainnya di Kabupaten Majene. Titik pengungsian di Kabupaten Majene sebanyak 25 titik yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking dan Desa Mekata.
Kemudian Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian yang tersebar di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Raditya juga melaporkan sebanyak 253 warga mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan Mamuju. Rincianya, sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju. Sedangkan korban dengan luka ringan di kedua wilayah tersebut tercatat sebanyak 679 orang.
Sebelumnya, Raditya melaporkan jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, bertambah. Data Minggu (17/1) pukul 20.00 WIB, sebanyak 81 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Ada penambahan delapan korban meninggal dari data hari yang sama pukul 14.00 WIB yang tercatat masih 73 orang.
“Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang,” kata Raditya melalui keterangan tertulis, Senin (18/1).
Dari 81 korban meninggal, 70 di antaranya ditemukan di Kabupaten Mamuju. Sedangkan 11 orang lainnya di Kabupaten Majane.
Selain itu, kata Raditya, kerugian materil akibat gempa di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.