Jakarta – Beritabatam.com | Pemerintah saat ini sedang menyalurkan bantuan sosial kepada para kelompok penerima manfaat (KPM) di Indonesia. Sebab itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mengawal serta melakukan pengawasan yang ketat.
Ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam agenda Koordinasi Tahunan dan Arahan Presiden Republik Indonesia Mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) Tahun 2021 dalam siaran telekonference, Kamis (14/1).
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk ikut mengawal, ikut melakukan pengawasan melekat atas penyaluran bantuan sosial itu,” katanya.
Dia juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama untuk menjaga integritas dan stabilitas sistem perekonomian dan sistem keuangan kita. Sehingga kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi.
“Upaya tersebut kita harapkan mendukung program pemerintah untuk melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 ini. Pemerintah masih akan menyalurkan berbagai bantuan dan stimulus ekonomi yang nilainya sangat besar. Sangat-sangat besar dan jenisnya juga beragam,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui pemerintah sudah menyalurkan bantuan sejak 4 Januari 2021. Menteri Sosial Tri Rismaharini menuturkan sebanyak 18,8 juta penerima sembako akan diberikan sebesar Rp200 ribu perbulan. Mulai dari Januari hingga Desember.
“Bantuan akan diberikan mulai Januari-Desember,” jelasnya.
Risma menerangkan, saat ini data penerima bantuan sudah hampir rampung. Ditarget pada 1 Januari sudah final.
“Karena sesuai instruksi Presiden minggu pertama Januari,” ujarnya.
Sementara itu untuk bantuan sosial tunai (BLT) akan diberikan pada 10 juta penerima bantuan seluruh Indonesia termasuk Jabodetabek. Kemudian penyalurannya tersebut akan melalui PT Pos.
“Indeks bantuan per bulan Rp300 ribu per penerima manfaat dan diberikan pemerintah Januari, Februari, Maret, April jadi tidak utuh 1 tahun seperti program PKH,” tuturnya.
Sementara itu, untuk PKH pada 2021 ditargetkan akan ada 10 juta penerima manfaat dan disalurkan melalui bank himbara. Nantinya akan diberikan untuk ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas kemudian lanjut usia.
“Ini akan diberikan mulai januari setiap tiga bulan sekali, kedua April, ketiga Juli dan keempat Oktober,” jelas Risma.
Dia menuturkan dengan mempercepat bantuan tersebut akan membantu perekonomian di daerah. Sehingga dapat perputaran keuangan di daerah. “Karena kalau kita lihat bantuan sembako rata-rata 1 bulannya Rp3,76,triliun kalau dibagi 300 sekian daerah maka dapat Rp60 miliaran di daerah berputar untuk makanan artinya ada perputaran uang yang cukup besar di daerah,” tutupnya.